Belum Ada Kota Cerdas 'Smart City' di Indonesia
Demikian dikemukakan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Dr Suhono Harso Supangkat. Saat mengisi seminar tentang smart city di Magelang, Kamis (22/9/2016), ia menegaskan, belum ada daerah di Indonesia yang mencapai nilai sempurna sebagai smart city.
"Belum ada (Smart City), yang ada baru mengarah pada smart city," ujarnya dikutip Kompas.
Suhono menjelaskan, smart city adalah kota yang bisa mengelola sumber dayanya, termasuk sumber daya alam dan manusia, sehingga warganya bisa hidup aman, nyaman dan berkelanjutan.
Kota Cerdas diukur menggunakan Garuda Smart City Maturity Model untuk mengukur tingkat kematangan smart city dengan angka maksimal 100.
"Tahun lalu kami sudah menghitung, jika nilainya yang dicapai di atas 80 baru smart, tapi sejuah ini hasil pengukuran rata-rata masih berada di bawah 60. Jakarta dan Bandung masih dibawah 60," paparnya.
Menurut Suhono, ada sejumlah kriteria yang harus dicapai sebuah daerah untuk menjadi Kota Cerdas, yakni kesiapan sumber daya manusia, regulasi, teknologi, infrastruktur, pasar, pengeloaan sampah, energi, air, dan persepsi warga.
“Nggak banjir, nggak ada sampah, nggak ada pengangguran, nggak boleh macet. Itu baru smart city. Intinya semua masyarakatnya bahagia,” tegas Suhono.
Ia menambahkan, ewujudkan smart city juga menyangkut mengubah pola pikir masyarakat.
"Kota Cerdas bukan artinya sudah memasang teknologi, misalnya Wifi gratis. Tidak ada caranya membangun dalam kurun waktu 5-10 tahun, karena juga menyangkut pola pikir, bagaimana buang sampah, berlalu-lintas dan lainnya," paparnya.*
Kota Cerdas diukur menggunakan Garuda Smart City Maturity Model untuk mengukur tingkat kematangan smart city dengan angka maksimal 100.
"Tahun lalu kami sudah menghitung, jika nilainya yang dicapai di atas 80 baru smart, tapi sejuah ini hasil pengukuran rata-rata masih berada di bawah 60. Jakarta dan Bandung masih dibawah 60," paparnya.
Beberapa daerah yang sudah mengarah sebagai Kota Cerdas, kata dia, antara lain Surabaya, Bandung, Tangerang, Bekasi, Bogor, Tangerang Selatan dan Kota Magelang, serta Pontianak dan Makassar.
Menurut Suhono, ada sejumlah kriteria yang harus dicapai sebuah daerah untuk menjadi Kota Cerdas, yakni kesiapan sumber daya manusia, regulasi, teknologi, infrastruktur, pasar, pengeloaan sampah, energi, air, dan persepsi warga.
“Nggak banjir, nggak ada sampah, nggak ada pengangguran, nggak boleh macet. Itu baru smart city. Intinya semua masyarakatnya bahagia,” tegas Suhono.
Ia menambahkan, ewujudkan smart city juga menyangkut mengubah pola pikir masyarakat.
"Kota Cerdas bukan artinya sudah memasang teknologi, misalnya Wifi gratis. Tidak ada caranya membangun dalam kurun waktu 5-10 tahun, karena juga menyangkut pola pikir, bagaimana buang sampah, berlalu-lintas dan lainnya," paparnya.*
Post a Comment for "Belum Ada Kota Cerdas 'Smart City' di Indonesia"
No Spam, Please...!