Umat Islam Siapkan Aksi Damai Jilid III 25 November 2016

UMAT Islam Indonesia bersiap melakukan Aksi Bela Islam Jilid III atau aksi demonstrasi untuk ketiga kalinya terkait kasus dugaan penistaan agama (Islam) oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Koordinator Aksi Bela Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), menyatakan, umat Islam akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah peserta yang lebih besar dibandingkan aksi 4 November 2016.

Aksi Bela Islam pertama berlangsung Jumat 14 Oktober 2016 yang diikuti sekitar 200 ribu massa. Aksi Bela Islam jilid kedua, 4 November 2016, diperkirakan melibatkan 200 ribu hingga 3 juta peserta.

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab, meminta umat Islam tetap semangat dan terus menggelar Aksi Bela al-Quran dan Aksi Bela Islam di daerah-daerah secara damai.

Dikutip dari Hidayatullah.com, Habib menyatakan, selama proses hukum terhadap Gubernur Jakarta belum ditegakkan, umat Islam akan terus melakukan aksi.

Bahkan Ketua Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) ini menegaskan siap untuk menggelar Aksi Bela Islam jilid III yang lebih besar dari Aksi 411 yang kemarin dihadiri 2 juta massa.

"Tetap lakukan aksi-akai, jangan lemah semangat. Kita siapkan aksi yang lebih besar,” kata Rizieq dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Di pihak lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, aksi demonstrasi susulan terkait kasus dugaan penistaan agama harus berjalan tertib dan bermartabat.

Ia mengatakan, sampai saat ini, pemerintah belum mengeluarkan antisipasi khusus untuk demo susulan yang rencananya akan dilakukan pada 25 November 2016.

"Biasa-biasa saja. Pemerintah punya kewajiban untuk mengamankan dan melindungi masyarkat. Dalam UUD kan jelas. Melindungi dari apa, dari ancaman yang mengganggu negeri ini," tutur dia di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (9/11/2016), dikutip Republika Online.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku telah menerima informasi terkait adanya aksi demonstrasi susulan yang akan dilakukan pada 25 November 2016. 

Namun, pihaknya belum menerima surat pemberitahuan dari pihak yang hendak berdemo itu. Kepolisian tetap akan mengantisipasi jika demo tersebut dilakukan.*